Kawah Tumbukan (Meteor Crater) Bisa Jadi Tambang Trilliunan

Kawah tumbukan atau yang lebih akrab disebut kawah meteor adalah suatu struktur geologi yang terbentuk ketika sisa-sisa objek meteor besar (bolide) menabrak planet atau satelit alaminya, terutama Bumi. Objek-objek tersebut berasal dari meteorid, asteroid, dan komet di luar angkasa.

Asteroid adalah benda kecil berbatu yang mengorbit matahari. Ukurannya lebih kecil dari planet tetapi lebih besar dari benda seukuran kerikil.

Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk elips/lonjong, parabolis, atau hiperbolis.

Meteorid adalah asteroid yang bertabrakan satu sama lain, kemodian menimbulkan bongkahan kecil.

Meteor adalah apa yang terjadi ketika meteorid (bagian dari asteroif) terbakar saat memasuki atmosfer Bumi.

Ada sekitar 120 kawah tabrakan benda luar angkasa di Bumi yang telah diketahui. Sebenarnya bumi mengalami tabrakan lebih hebar dan sering daripada Bulan. Namun, kawah tersebut terkikis oleh erosi, perubahan struktur bumi, aktivitas gunung berapi, dan aktivitas tektonik.

Berikut adalah lima kawah terbesar di Bumi:

1. Vredefort Crater – diameter 300 km
2. Chicxulub Crater – diameter 150 km
3. Sudburry Basin – diameter 130 km
4. Popigai Crater – diameter 100 km
5. Manicouagan Reservoir – diameter 100 km

Dalam frame geofisika, struktur kawah tumbukan ini dapat dianalisis dengan menggunakan metode gravitasi dengan menganalisis pola anomali yang ada. Kemudian, hasilnya dapat dimanfaatkan pada bidang geologi seperti penambangan mineral.

Dari informasi geologi dan data kuantitatif berdasarkan interpretasi data gravitasi, dapat diperoleh informasi baru mengenai karakteristik kawah tumbukan mulai dari tingkat densitasnya hingga jenis batuan yang ada.

Pada tahun 2012, Rusia mengklaim kawah Popigai yang berdiameter mencapai 100 km, menyimpan harta karun tak terkira berupa berlian triliunan karat. Jika benar, jumlah itu lebih dari 10 kali lipat persediaan berlian dunia saat ini.

Tentu saja, hal ini bisa terjadi dikarenakan sebuah meteor menabrak batuan grafit yang kaya akan karbon di wilayah Siberia. Selanjutnya tekanan dan suhu yang diakibatkan begitu besar, maka daat menciptakan karbon tersebut menjadi berlian.

Referensi

Egon. 2016. Makalah IPBA – Asteroid dan Komet. Retrived October 28, 2022, from Academia.edu: https://www.academia.edu/35593801/MAKALAH_IPBA_ASTEROID_DAN_KOMET

Pusat Layanan Universitas STEKOM Pusat. Kawah Tumbukan. Retrived October 29, 2022, from Ensiklopedia Dunia:

https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Kawah_tumbukan

Ritongan, A. L. 2019. Analisis Data Gravitasi untuk Menentukan Struktur Tumbukan Meteor Bawah Permukaan Pada Lapangan LKW, Kedah, Malaysia. Pekanbaru: Teknik Geologi Universitas Islam Riau.

Rifazy, M. A. 2022. 5 Kawah Hasil Benturan Asteroid Terbesar di Bumi. Retrived October 28, 2022, from Databoks: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/20/5-kawah-hasil-benturan-asteroid-terbesar-di-bumi

Siregar, S. 2017. Fisika Tata Surya. Bandung: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB, 20017.

Kristanti, E. Y. 2014. Liputan 6. Retrived October 28, 2022, from Tambang Berlian Triliunan Karat Terkait Kepunahan Massal di Bumi: https://www.liputan6.com/global/read/2063180/tambang-berlian-triliunan-karat-terkait-kepunahan-massal-di-bumi